Minggu, 02 Oktober 2011

TATA IBADAH TEATRIKAL MALAM NATAL

TAMAN EDEN YANG PERMAI
P          : Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Berfirmanlah Allah… lalu semuanya jadi. Sungguh! Sungguh amat baik!
Suara 1            : “Engkau boleh makan buah-buahan dari semua pohon di taman ini, kecuali dari pohon yang memberi pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Buahnya tidak boleh engkau makan; jika engkau memakannya, engkau pasti akan mati pada hari itu juga”
Adam   : Ini namanya bunga mawar. Ini namanya anjing. Ini namanya boti or monkey. Ini jantannya. Ini betinanya.
Ah, kenapa saya cuma sendiri ya? Saya jantannya. Mana betinanya? (Adam kemudian tertidur)
Adam   : (Tak lama kemudian muncullah Hawa dan Adam bangun) Wuih!! Inilah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.
Menyanyi (berdiri) HKR 83 Indah Sebagai di Eden
DOSA MERASUK DUNIA
Suara 2            : Adapun ular adalah binatang yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan…
Ular     : Ssst! Ssst! Hai Hawa… apa kabar ini?
Hawa   : Sip! Aman dan terkendali. Kami baru habis makan siang! Enak semua makanan di sini! Betulkan, Sayang??
Adam   : Tul!!
Ular     : Ah, teori!! Mana boleh semua makanan. Kan ada satu yang tidak boleh. Betul to?
Hawa   : betul juga ya… tapi kami tidak boleh makan buah itu. Katanya kami akan mati pas memakannya.
Ular     : ah, dusta-Nya itu!! Dia tahu, kalau kamu makan, kamu akan sama seperti Dia.
Hawa   : sama? Sama bagaimana?
Ular     : Sama no. Tahu yang baik dan yang jahat. Ini betulnya: kamu akan jadi sama dengan Allah. Ini salahnya: kamu akan mati. Percaya saya! Belah dada sampai perut ini kalau tak percaya!
Hawa   : (melihat-lihat, lalu meraba-raba) sepertinya enak ini.
Adam   : Sayang, jangan. Tidak boleh!
Hawa   : hah! Tuhan pasti bohong itu. Coba satu dulu ah! (mengambil lalu memakannya). Mmm, enak betul! Mmm… enak! Uenak sekali! Sayang, coba rasa. Enak! (memberinya pada Adam). Makan, sayang…
Adam   : betul. Enak sekali ini. Tuhan ini, Dia dustai kita. (tidak lama setelah itu, mereka merasa ada yang aneh dalam diri mereka…instrument kasar dan menyentak: manusia telah jatuh dalam dosa)
Menyanyi KJ 260 Dalam Dunia Penuh Kerusuhan
NUBUAT PARA NABI
Suara 3            : Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN.
Suara 4            : Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.
Suara 5            : Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Suara 6            : Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Menyanyi KJ 81 O Datanglah Imanuel
LILIN NATAL
(dua orang dalam lakon Maria dan Yusuf masuk dan mengambil tempat di dekat pohon Natal)
Suara 7            : Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.  Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Suara 8            : Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu. Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.
(sementara lilin-lilin dinyalakan Menyanyi KJ 92 Malam Kudus)
MENDENGARNYA: FIRMAN YANG MENJADI MANUSIA:
Doa      : oleh seorang anak Sekolah Minggu
Bacaan            : I Yohanes 1:5-7
Babak I
Tiga kelompok perilaku mengambil tempat. Kumpulan pemabuk. Kumpulan penjudi. “Kumpulan kerbau”. Dalam pada itu, figure Iblis masuk…
Iblis                  : (tertawa ngakak) anak-anakku!! Datanglah! Datanglah!
Anak-anak Iblis            : Daulat, yang mulia!! Kami datang menghadap takhtamu!
Iblis                  : Apa yang telah kau buat selama setahun ini, anak-anakku?  
Anak Iblis 1      : Tuanku, lihatlah! Lihat apa yang ada di hadapan yang mulia! Aku masuk dalam dunia manusia. Saingan kita menciptakan pohonnya dan memberi kepintaran kepada manusia, aku mencari peluangnya. Perlahan-lahan aku katakan: sedikit saja. Lalu tambah lagi. Tambah lagi. Tambah lagi! Sampai habis 1 botol. Sampai habis 3 botol. Sampai habis 5 liter. Sampai habis 10 liter! Coba tuanku lihat apa yang akan diperbuatnya… (anak Iblis 1 pergi ke kumpulan pemabuk, sehingga mereka bubar. Seorang pulang dan memukuli istrinya. Seorang pulang dan tidur di jalan. Seorang pulang dan berkelahi dengan anaknya. Anak Iblis kembali)
Iblis                  : bagus… (menoleh ke anak Iblis 2) apa yang kau buat, anakku?
Anak Iblis 2      : coba tuanku lihat kea rah sana… Saingan kita memberi mereka hati dan perasaan. Tapi aku mengubahnya menjadi keinginan akan harta yang cepat dan mudah! Aku katakan, kecil-kecilan dulu! 1.000, lalu 5.000, lalu 10.000, lalu 20.000, lalu 50.000 dan seterusnya.
Iblis                  : apa hasilnya?
Anak Iblis 2      : tuanku lihat apa hasilnya… (anak Iblis 2 pergi ke kumpulan penjudi. Lalu seorang pulang dan bertemu dengan istrinya yang menanyakan hasil penjualan tanah. Seorang pulang dan bertemu dengan anaknya yang bertanya uang hasil penjualan coklat. Seorang pulang dan bertemu dengan adiknya yang menanyakan kenapa sapi dijual. Anak iblis kembali)
Iblis                  : bagus… (menoleh ke anak Iblis 3) apa yang kau buat, anakku?
Anak Iblis 3      : aduh, belum ada apa-apa yang bisa saya buat. Saya sulit menemukan yang bisa saya buat.. 
Iblis                  : apa? Tidak ada yang kau buat?
Anak Iblis 3      : Ampun! Ampun! Beri saya kesempatan sekali lagi…
Iblis                  : OK. Saya beri kamu kesempatan 1x lagi… (anak Iblis 3 pergi kepada dua orang laki-laki dan perempuan, lalu membujuk mereka untuk berselingkuh. Lalu keluarga itu berkelahi  – iblis dan malaikatnya tertawa)
Iblis                  : perlahan-lahan tujuan kita untuk mengumpulkan anggota sebanyak-banyaknya akan terwujud. Kalian harus berusaha lebih keras Dari 10 manusia di dunia, 8nya harus menjadi anggota kita. Kita gunakan system MLM: 1 mencari 2 anggota. Karena itu kita harus memperluas kerajaan. Akan ada banyak calon penghuni baru. Kita harus membangun lagi 1.000 gedung baru. 1 gedung terdapat 10.000 lokal. 1 lokal terdapat 100.000 kamar. 1 kamar, bisa ditempati 1.000.000 orang. Luas kan?  (Iblis tertawa – semua pergi)
Babak II
(tiga kelompok perilaku mengambil tempat. Kumpulan beribadah. Keluarga yang rukun. Keluarga yang berdoa dan membaca Firman)
Tuhan              : hai para malaikat-Ku, datanglah menghadap pada-Ku. (tiga malaikat datang menjumpai-Nya)
            Dari mana saja kalian beberapa masa ini?
Malaikat 1       : aku baru saja dari mengamat-amati beberapa anggota kita. Aku sungguh terharu melihat banyak di antara mereka sedang beribadah. Andaikata semua begitu, Maka gedung gereja akan penuh sesak. Maka kursi-kursi ini tidak akan berteriak: “tolong, duduki saya!”
            Tapi tidak mengapa. Masih ada sisa yang setia.
Tuhan              : ya…ya…ya… (menoleh ke malaikat 2) kau, apa yang tampak olehmu?
Malaikat 2       : aku baru saja mengunjungi satu keluarga yang paling aku kagumi. Mereka adalah keluarga yang paling rukun. Mereka saling mengasihi. Memang sesekali mereka bertengkar, tapi selalu akhirnya rukun. Mereka bisa mengatasi setiap masalah dengan bijak dan kepala dingin. Masih ada sisa yang setia.
Tuhan              :  ya…ya…ya… (menoleh ke malaikat 2). Oh ya, apakah kau melihat satu keluarga yang selalu berdoa dan membaca Alkitab itu? mereka selalu memanggil nama-Ku…
Malaikat 3       :  Inilah yang baru saya akan laporkan. Saya mengacungkan  jempol pada mereka. Setiap pagi mereka memulai hari dengan berdoa dan membaca Alkitab. Lengkap: bapak, ibu, anak-anak, mertua dan menantu. Mereka lebih rajin dari pada saya bila menghadap engkau… masih ada sisa yang setia.
Tuhan              : ternyata, masih ada juga sisa yang setia ya. Tapi aku justru berpikir, bagaimana caranya agar lebih sedikit mereka yang mengikuti si penggoda itu. Sejak awal dunia ini, ia selalu membuat kacau. Bahkan lebih banyak yang mengikutinya. Kalian harus belajar dari mereka yang pandai menarik pengikut.
Malaikat 1       : benar, Tuhan. Akan tetapi sulit untuk memecahkan masalah itu. Sebab – ini juga Tuhan punya salah – kalau…
Tuhan              : salah? Aku tidak pernah salah lo!
Malaikat 1       : Kesalahan Tuhan adalah bahwa Tuhan memberi mereka “pikiran” dan “keinginan”…
Tuhan              : hey, jangan salah mengerti. Aku memberi mereka pikiran supaya mereka dapat memikirkan Aku dan perbuatan-Ku.
Malaikat 1,2,3 : itu masalahnya!!
Tuhan              : ah, kalian ini..




Malaikat 2       : benar, Tuhan. Coba pikir. Karena mereka diberi pikiran, mereka berpikir untuk bagaimana memikirkan supaya berpikir seperti Engkau. Tahu yang baik dan yang jahat. Kan, pikiran dan keinginan untuk sama seperti Engkau yang menyebabkan mereka jatuh ke dalam dosa.
Tuhan              : Jadi bukan karna perbuatan si ular?
Malaikat 3       : itu alasan mereka saja. Kan diberi pikiran. Jadi mereka pikir bisa menyaingi Engkau. Karena sudah salah, mereka berusaha membela diri. Adam katakan Hawa yang salah, Hawa katakan ular yang salah. Nah, ular? Kasihan tidak tahu dia mau jawab apa. Terima nasib sajalah…
Tuhan              : benar juga ya…
Malaikat 1       : coba kalau tidak diberi pikiran. Gampang sekali. Seperti sapi yang dicucuk hidungnya: kita bilang kanan, dia ke kanan; kita bilang kiri, dia ke kiri. Tapi karena punya pikiran + keinginan, wah, disuruh ke  kiri, eh dia ke kanan. Di suruh minum 1 sloki, eh minum 1 liter. Disuruh buka tabungan, eh malah taruhan. Disuruh pelihara sapi dan kerbau, eh malah kumpul kebo. Susah…     (malaikat dan Tuhan bubar)
 Babak III
(Dua orang sedang berjalan membawa Alkitab untuk beribadah , dari arah berlawanan dua orang ada yang membawa pancing, pukat, lori-lori. Sementara di masing-masing sudut berdiri para malaikat dan anak-anak Iblis mengamati-amati dari jauh)
A1        : Hey, kenapa tidak pergi evang?
B1        : Tidak lihatkah, kami mau pergi ba pancing dan ba pukat?
B2        : Jangan juga terlalu rajin bale… kau rajin evag, tapi hidupmu begitu-begitu saja. Miskin, dan kau tidak jadi-jadi kaya.
A1        : Tidak juga! Biasa saja. Kalo jam ibadah, ya ibadah. Kalo kerja, ya kerja. Kan sudah dikasi waktu untuk kerja dan waktu untuk ibadah.  
A2        : iyo, kita sudah dikasi kesempatan enam hari untuk kerja, dan satu hari untuk ba ibadah. Tidak lama kok.. mari jo! Kau mo rasa juga depe beda kalo ba ibadah..
B1        : Bah, sama jo. Banyak orang pigi ibadah, sampe di gereja ba cerita akan orang, ribut, baroko pas doa safaat. Banyak yang nda betul dorang beking.
B2        : iyo. Pulang dari gereja, bakalae lagi dengan anaknya, suaminya, istrinya, mantunya, mertuanya, iparnya. Sama jo. Lebe bae nda pigi.
A2        : jadi, kalo nda pigi evang, lebe bagus dari dorang? Sedangkan yang rajin seperti torang masih blajar hidup bagus, apalagi yang nda rajin. Belajar pun nda. Babagitu jo. Lebe parah.
A1        : kalo pigi di gereja, mo dengar Firman. Itu seperti hp. Torang ini depe hp. Firman depe listrik. Pendeta depe alat cars. Torang perlu dicars saban minggu, karna pulang dari gereja torang mo ketemu dengan pekerjaan, keluarga. Pokoknya semua ya. Kalo tidak pernah dicars pasti lowbat.
B1        : iyo. Sudah jo. Torang so mo pigi, matahari lebih tinggi ikan so nda ada nanti. Kamu pigi saja, Jangan terlambat pigi evang. (kelompok evang keluar)
(sementara di perjalanan)
B1        : Bale, nda salah torang nda pigi ibadah?
B2        : Jangan bikin kita nda jadi memancing…
B1        : Iyo, bale. Rasa nda enak ya torang pigi memancing ini.
B2        : Ah, cuma perasaanmu itu. Nda apa-apa kok…
B1        : tapi, menurut kau, benar atau nda torang pe tindakan ini…
(demonstrasi tarik-menarik antara anak-anak iblis dan para malaikat. Para malaikat menang)
B2        : menurut kata hati saya, tindakan ini salah. Mari saja kita pulang ulang. Pigi di gereja saja. Baru jam stenga 9 ini. Masih blum terlambat. 
 B1       : oh, iyo. (keduanya bergegas pulang)
(Iblis bertemu dengan anak-naknya)
Iblis                  : Bodoh! Bodoh! Menarik dua orang saja kalian tidak bisa..
Semua anak Iblis 1      : ampun, tuan… ampun…! Ampun…!
Iblis                  : hah! Kalian mengecewakanku. Tidak ada yang bisa kalian buatkah? Ha? Jawab! Jawab!
Semua anak Iblis 1      : ampun, tuan… ampun…! Ampun…! Kami akan berusaha…
(Secara mengejutkan Tuhan masuk,  anak-anaknya rebah. Hanya iblis yang bisa bersuara)
Iblis                  : oh, Tuhan… ada apa Engkau datang ke sini?
Tuhan              : Aku ingin memperingatkanmu! Kamu tahu, kenapa manusia berbalik kepadaku? Kamu tahu kenapa mereka meninggalkanmu dan lebih memilihku? Karena aku memberinya pikiran dan suara hati. Aku memberinya kebebasan untuk bertanggungjawab. Mereka adalah ciptaan-Ku dan domba-domba-Ku. Karena itu mereka ingat pada-Ku dan mengenal suara-Ku. Sekarang, enyahlah daripada-Ku! (iblis dan anak-anaknya lari)
Tuhan              : Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu… (Tuhan keluar)
 
P          :  Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan-Mu. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Solo     “Karena Begitu Besar”
MEMBERI YANG TERBAIK PADANYA
Suara 9            : Karena begitu besar kasih Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
P          : Oleh sebab itu, Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Marilah memberi kepada-Nya!
Menyanyi KJ 119 Hai Dunia, Gembiralah
BERDOA SYAFAAT
UMAT YANG MENERIMA BERKAT DAN DIUTUS
Suara 10          :  Dan engkau, hai anak-anakku, milik Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita.
Menyanyi KJ 100 Muliakanlah
P          : Terimalah berkat-Nya:
 Surya pagi dari tempat yang tinggi, kiranya menyinari engkau yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut
dan untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.
J           : Amin. Amin. Amin. (duduk)

5 komentar:

  1. izin copy yagh pak. Tqyu bt insprasinya. Gbu dalam pelayanan. Amin

    BalasHapus
  2. trimakasih pak Ide segarnya cukup menginspirasi

    BalasHapus
  3. permisi izin copy. terima kasih

    BalasHapus
  4. kak Gede ini juniormu dulu di UKIT makase byk kak membantu sekali blognya

    BalasHapus
  5. pak pendeta mohon dibuatkan tata ibadah natal untuk kelompok evanglisasi...

    BalasHapus