TAMAN EDEN YANG PERMAI
P : Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi. Berfirmanlah Allah… lalu semuanya jadi. Sungguh! Sungguh amat
baik!
Suara 1 : “Engkau
boleh makan buah-buahan dari semua pohon di taman ini, kecuali dari pohon yang
memberi pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Buahnya tidak boleh
engkau makan; jika engkau memakannya, engkau pasti akan mati pada hari itu
juga”
Adam : Ini namanya bunga mawar. Ini namanya anjing. Ini namanya boti or monkey. Ini jantannya. Ini
betinanya.
Ah, kenapa saya cuma sendiri ya? Saya jantannya. Mana
betinanya? (Adam kemudian tertidur)
Adam : (Tak lama kemudian muncullah Hawa dan Adam bangun) Wuih!! Inilah
tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.
Menyanyi
(berdiri) HKR 83 Indah Sebagai di Eden
DOSA MERASUK DUNIA
Suara 2 : Adapun ular adalah binatang yang
paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan…
Ular : Ssst! Ssst! Hai Hawa… apa kabar ini?
Hawa : Sip! Aman dan terkendali. Kami baru habis makan siang! Enak
semua makanan di sini! Betulkan, Sayang??
Adam : Tul!!
Ular : Ah, teori!! Mana boleh semua makanan. Kan ada satu yang tidak
boleh. Betul to?
Hawa : betul juga ya… tapi kami tidak boleh makan buah itu. Katanya
kami akan mati pas memakannya.
Ular : ah, dusta-Nya itu!! Dia tahu, kalau kamu makan, kamu akan sama
seperti Dia.
Hawa : sama? Sama bagaimana?
Ular : Sama no. Tahu yang baik dan yang jahat. Ini betulnya: kamu
akan jadi sama dengan Allah. Ini salahnya: kamu akan mati. Percaya saya! Belah
dada sampai perut ini kalau tak percaya!
Hawa : (melihat-lihat, lalu
meraba-raba) sepertinya enak ini.
Adam : Sayang, jangan. Tidak boleh!
Hawa : hah! Tuhan pasti bohong itu. Coba satu dulu ah! (mengambil lalu memakannya). Mmm, enak
betul! Mmm… enak! Uenak sekali! Sayang, coba rasa. Enak! (memberinya pada Adam). Makan, sayang…
Adam : betul. Enak sekali ini. Tuhan ini, Dia dustai kita. (tidak lama setelah itu, mereka merasa ada
yang aneh dalam diri mereka…instrument kasar dan menyentak: manusia telah jatuh dalam dosa)
Menyanyi
KJ 260 Dalam Dunia Penuh Kerusuhan
NUBUAT PARA NABI
Suara 3 : Suatu
tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya
akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh
nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN.
Suara
4 : Sebab seorang anak telah
lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan
berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia
mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang
sampai selama-lamanya.
Suara 5 : Tetapi engkau, hai Betlehem
Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit
bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak
purbakala, sejak dahulu kala.
Suara 6 : Sebab itu Tuhan sendirilah yang
akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan
Dia Imanuel.
Menyanyi KJ 81 O Datanglah Imanuel
LILIN NATAL
(dua orang dalam lakon Maria dan
Yusuf masuk dan mengambil tempat di dekat pohon Natal)
Suara
7 : Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang
manusia. Terang itu bercahaya di dalam
kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Suara
8 : Betapa berharganya kasih
setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Mereka
mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum
dari sungai kesenangan-Mu. Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.
(sementara
lilin-lilin dinyalakan Menyanyi KJ 92
Malam Kudus)
MENDENGARNYA:
FIRMAN YANG MENJADI MANUSIA:
Doa : oleh seorang anak Sekolah Minggu
Bacaan : I Yohanes 1:5-7
Babak I
Tiga kelompok perilaku mengambil
tempat. Kumpulan pemabuk. Kumpulan penjudi. “Kumpulan kerbau”. Dalam pada itu,
figure Iblis masuk…
Iblis : (tertawa ngakak) anak-anakku!! Datanglah! Datanglah!
Anak-anak
Iblis : Daulat, yang mulia!!
Kami datang menghadap takhtamu!
Iblis : Apa yang telah kau buat
selama setahun ini, anak-anakku?
Anak
Iblis 1 : Tuanku, lihatlah! Lihat apa
yang ada di hadapan yang mulia! Aku masuk dalam dunia manusia. Saingan kita
menciptakan pohonnya dan memberi kepintaran kepada manusia, aku mencari
peluangnya. Perlahan-lahan aku katakan: sedikit saja. Lalu tambah lagi. Tambah
lagi. Tambah lagi! Sampai habis 1 botol. Sampai habis 3 botol. Sampai habis 5
liter. Sampai habis 10 liter! Coba tuanku lihat apa yang akan diperbuatnya… (anak Iblis 1 pergi ke kumpulan pemabuk,
sehingga mereka bubar. Seorang pulang dan memukuli istrinya. Seorang pulang dan
tidur di jalan. Seorang pulang dan berkelahi dengan anaknya. Anak Iblis kembali)
Iblis : bagus… (menoleh ke anak Iblis 2) apa yang kau buat, anakku?
Anak
Iblis 2 : coba tuanku lihat kea rah
sana… Saingan kita memberi mereka hati dan perasaan. Tapi aku mengubahnya
menjadi keinginan akan harta yang cepat dan mudah! Aku katakan, kecil-kecilan
dulu! 1.000, lalu 5.000, lalu 10.000, lalu 20.000, lalu 50.000 dan seterusnya.
Iblis : apa hasilnya?
Anak
Iblis 2 : tuanku lihat apa hasilnya…
(anak Iblis 2 pergi ke kumpulan penjudi.
Lalu seorang pulang dan bertemu dengan istrinya yang menanyakan hasil penjualan
tanah. Seorang pulang dan bertemu dengan anaknya yang bertanya uang hasil
penjualan coklat. Seorang pulang dan bertemu dengan adiknya yang menanyakan
kenapa sapi dijual. Anak iblis kembali)
Iblis : bagus… (menoleh ke anak Iblis 3) apa yang kau buat, anakku?
Anak
Iblis 3 : aduh, belum ada apa-apa
yang bisa saya buat. Saya sulit menemukan yang bisa saya buat..
Iblis : apa? Tidak ada yang kau
buat?
Anak
Iblis 3 : Ampun! Ampun! Beri saya
kesempatan sekali lagi…
Iblis : OK. Saya beri kamu
kesempatan 1x lagi… (anak Iblis 3 pergi
kepada dua orang laki-laki dan perempuan, lalu membujuk mereka untuk
berselingkuh. Lalu keluarga itu berkelahi
– iblis dan malaikatnya tertawa)
Iblis : perlahan-lahan tujuan kita
untuk mengumpulkan anggota sebanyak-banyaknya akan terwujud. Kalian harus
berusaha lebih keras Dari 10 manusia di dunia, 8nya harus menjadi anggota kita.
Kita gunakan system MLM: 1 mencari 2 anggota. Karena itu kita harus memperluas
kerajaan. Akan ada banyak calon penghuni baru. Kita harus membangun lagi 1.000
gedung baru. 1 gedung terdapat 10.000 lokal. 1 lokal terdapat 100.000 kamar. 1
kamar, bisa ditempati 1.000.000 orang. Luas kan? (Iblis
tertawa – semua pergi)
Babak II
(tiga kelompok perilaku mengambil tempat.
Kumpulan beribadah. Keluarga yang rukun. Keluarga yang berdoa dan membaca
Firman)
Tuhan : hai para malaikat-Ku, datanglah
menghadap pada-Ku. (tiga malaikat datang
menjumpai-Nya)
Dari mana saja kalian beberapa masa
ini?
Malaikat
1 : aku baru saja dari
mengamat-amati beberapa anggota kita. Aku sungguh terharu melihat banyak di
antara mereka sedang beribadah. Andaikata semua begitu, Maka gedung gereja akan
penuh sesak. Maka kursi-kursi ini tidak akan berteriak: “tolong, duduki saya!”
Tapi tidak mengapa. Masih ada sisa
yang setia.
Tuhan : ya…ya…ya… (menoleh ke malaikat 2) kau, apa yang tampak olehmu?
Malaikat
2 : aku baru saja mengunjungi satu
keluarga yang paling aku kagumi. Mereka adalah keluarga yang paling rukun.
Mereka saling mengasihi. Memang sesekali mereka bertengkar, tapi selalu
akhirnya rukun. Mereka bisa mengatasi setiap masalah dengan bijak dan kepala
dingin. Masih ada sisa yang setia.
Tuhan :
ya…ya…ya… (menoleh ke malaikat 2).
Oh ya, apakah kau melihat satu keluarga yang selalu berdoa dan membaca Alkitab
itu? mereka selalu memanggil nama-Ku…
Malaikat
3 :
Inilah yang baru saya akan laporkan. Saya mengacungkan jempol pada mereka. Setiap pagi mereka
memulai hari dengan berdoa dan membaca Alkitab. Lengkap: bapak, ibu, anak-anak,
mertua dan menantu. Mereka lebih rajin dari pada saya bila menghadap engkau…
masih ada sisa yang setia.
Tuhan : ternyata, masih ada juga sisa
yang setia ya. Tapi aku justru berpikir, bagaimana caranya agar lebih sedikit
mereka yang mengikuti si penggoda itu. Sejak awal dunia ini, ia selalu membuat
kacau. Bahkan lebih banyak yang mengikutinya. Kalian harus belajar dari mereka
yang pandai menarik pengikut.
Malaikat
1 : benar, Tuhan. Akan tetapi sulit
untuk memecahkan masalah itu. Sebab – ini juga Tuhan punya salah – kalau…
Tuhan : salah? Aku tidak pernah salah
lo!
Malaikat
1 : Kesalahan Tuhan adalah bahwa
Tuhan memberi mereka “pikiran” dan “keinginan”…
Tuhan : hey, jangan salah mengerti. Aku
memberi mereka pikiran supaya mereka dapat memikirkan Aku dan perbuatan-Ku.
Malaikat
1,2,3 : itu masalahnya!!
Tuhan : ah, kalian ini..
Malaikat
2 : benar, Tuhan. Coba pikir. Karena
mereka diberi pikiran, mereka berpikir untuk bagaimana memikirkan supaya
berpikir seperti Engkau. Tahu yang baik dan yang jahat. Kan, pikiran dan
keinginan untuk sama seperti Engkau yang menyebabkan mereka jatuh ke dalam
dosa.
Tuhan : Jadi bukan karna perbuatan si
ular?
Malaikat
3 : itu alasan mereka saja. Kan
diberi pikiran. Jadi mereka pikir bisa menyaingi Engkau. Karena sudah salah,
mereka berusaha membela diri. Adam katakan Hawa yang salah, Hawa katakan ular
yang salah. Nah, ular? Kasihan tidak tahu dia mau jawab apa. Terima nasib
sajalah…
Tuhan : benar juga ya…
Malaikat
1 : coba kalau tidak diberi pikiran.
Gampang sekali. Seperti sapi yang dicucuk hidungnya: kita bilang kanan, dia ke
kanan; kita bilang kiri, dia ke kiri. Tapi karena punya pikiran + keinginan,
wah, disuruh ke kiri, eh dia ke kanan.
Di suruh minum 1 sloki, eh minum 1 liter. Disuruh buka tabungan, eh malah
taruhan. Disuruh pelihara sapi dan kerbau, eh malah kumpul kebo. Susah… (malaikat
dan Tuhan bubar)
Babak
III
(Dua
orang sedang berjalan membawa Alkitab untuk beribadah , dari arah berlawanan
dua orang ada yang membawa pancing, pukat, lori-lori.
Sementara di masing-masing sudut berdiri
para malaikat dan anak-anak Iblis mengamati-amati dari jauh)
A1 :
Hey, kenapa tidak pergi evang?
B1 :
Tidak lihatkah, kami mau pergi ba pancing dan ba pukat?
B2 :
Jangan juga terlalu rajin bale… kau rajin evag, tapi hidupmu begitu-begitu
saja. Miskin, dan kau tidak jadi-jadi kaya.
A1 :
Tidak juga! Biasa saja. Kalo jam ibadah, ya ibadah. Kalo kerja, ya kerja. Kan
sudah dikasi waktu untuk kerja dan waktu untuk ibadah.
A2 : iyo, kita sudah dikasi kesempatan enam
hari untuk kerja, dan satu hari untuk ba ibadah. Tidak lama kok.. mari jo! Kau
mo rasa juga depe beda kalo ba ibadah..
B1 : Bah, sama jo. Banyak orang pigi
ibadah, sampe di gereja ba cerita akan orang, ribut, baroko pas doa safaat.
Banyak yang nda betul dorang beking.
B2 : iyo. Pulang dari gereja, bakalae lagi
dengan anaknya, suaminya, istrinya, mantunya, mertuanya, iparnya. Sama jo. Lebe
bae nda pigi.
A2 : jadi, kalo nda pigi evang, lebe bagus
dari dorang? Sedangkan yang rajin seperti torang masih blajar hidup bagus,
apalagi yang nda rajin. Belajar pun nda. Babagitu jo. Lebe parah.
A1 : kalo pigi di gereja, mo dengar Firman.
Itu seperti hp. Torang ini depe hp. Firman depe listrik. Pendeta depe alat
cars. Torang perlu dicars saban minggu, karna pulang dari gereja torang mo
ketemu dengan pekerjaan, keluarga. Pokoknya semua ya. Kalo tidak pernah dicars
pasti lowbat.
B1 : iyo. Sudah jo. Torang so mo pigi,
matahari lebih tinggi ikan so nda ada nanti. Kamu pigi saja, Jangan terlambat
pigi evang. (kelompok evang keluar)
(sementara di perjalanan)
B1 : Bale, nda salah torang nda pigi
ibadah?
B2 : Jangan bikin kita nda jadi memancing…
B1 : Iyo, bale. Rasa nda enak ya torang
pigi memancing ini.
B2 : Ah, cuma perasaanmu itu. Nda apa-apa
kok…
B1 : tapi, menurut kau, benar atau nda
torang pe tindakan ini…
(demonstrasi tarik-menarik
antara anak-anak iblis dan para malaikat. Para malaikat menang)
B2 : menurut kata hati saya, tindakan ini
salah. Mari saja kita pulang ulang. Pigi di gereja saja. Baru jam stenga 9 ini.
Masih blum terlambat.
B1 :
oh, iyo. (keduanya bergegas pulang)
(Iblis bertemu dengan
anak-naknya)
Iblis : Bodoh! Bodoh! Menarik dua
orang saja kalian tidak bisa..
Semua
anak Iblis 1 : ampun, tuan… ampun…!
Ampun…!
Iblis : hah! Kalian mengecewakanku.
Tidak ada yang bisa kalian buatkah? Ha? Jawab! Jawab!
Semua
anak Iblis 1 : ampun, tuan… ampun…!
Ampun…! Kami akan berusaha…
(Secara mengejutkan Tuhan
masuk, anak-anaknya rebah. Hanya iblis
yang bisa bersuara)
Iblis : oh, Tuhan… ada apa Engkau
datang ke sini?
Tuhan : Aku ingin memperingatkanmu! Kamu
tahu, kenapa manusia berbalik kepadaku? Kamu tahu kenapa mereka meninggalkanmu
dan lebih memilihku? Karena aku memberinya pikiran dan suara hati. Aku
memberinya kebebasan untuk bertanggungjawab. Mereka adalah ciptaan-Ku dan
domba-domba-Ku. Karena itu mereka ingat pada-Ku dan mengenal suara-Ku.
Sekarang, enyahlah daripada-Ku! (iblis
dan anak-anaknya lari)
Tuhan : Marilah kepada-Ku semua yang
letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu… (Tuhan keluar)
P :
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya
nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
Dari mulut
bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan-Mu. Jika
aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang
Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak
manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir
sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau
membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di
bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di
padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi
arus lautan.
Ya TUHAN,
Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Solo “Karena Begitu Besar”
MEMBERI YANG
TERBAIK PADANYA
Suara
9 : Karena begitu besar kasih Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
P : Oleh sebab itu, Hendaklah
masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati
atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu
senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam
pelbagai kebajikan. Marilah memberi kepada-Nya!
Menyanyi KJ 119 Hai Dunia, Gembiralah
BERDOA SYAFAAT
UMAT YANG
MENERIMA BERKAT DAN DIUTUS
Suara
10 : Dan engkau, hai anak-anakku, milik Allah Yang
Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan
jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan
yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan
dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita.
Menyanyi KJ 100 Muliakanlah
P : Terimalah berkat-Nya:
Surya pagi dari tempat yang tinggi, kiranya
menyinari engkau yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut
dan untuk
mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.
J :
Amin. Amin. Amin. (duduk)
izin copy yagh pak. Tqyu bt insprasinya. Gbu dalam pelayanan. Amin
BalasHapustrimakasih pak Ide segarnya cukup menginspirasi
BalasHapuspermisi izin copy. terima kasih
BalasHapuskak Gede ini juniormu dulu di UKIT makase byk kak membantu sekali blognya
BalasHapuspak pendeta mohon dibuatkan tata ibadah natal untuk kelompok evanglisasi...
BalasHapus