Panggilan Beribadah
A1 (Pencerita 1) : Hai saudara-saudara! Dengarkanlah! Dengarkanlah berita kedatangan-Nya. Sambutlah Dia, Sang Penebus
Dosa. Dialah Raja Kemuliaan. Dialah Pemersatu. Dialah Penasihat Ajaib. Dialah
Raja Damai. Dialah Allah Yang Perkasa. Dialah Bapa Yang Kekal.
A2 (Anak 1) : Hosana!
Hosana! Hosana! Diberkatilah Dia Yang Datang dalam nama Tuhan. Damai sejahtera
di sorga dan kemuliaan di tempat yang maha tinggi!
Para Malaikat :
Menyanyi KJ 91 Putri Sion, Nyanyilah
Tahbisan
& Salam
A3 (Anak 2) :
Tuhan Yesus, datanglah! Hadirlah di sini, bersama kami anak-anak! Sertai dan
bimbinglah kami! Amin!
Para Malaikat :
Menyanyi KJ 81 O Datanglah Imanuel
Pengakuan
Dosa
A4 (Anak 3) :
Kasihanilah aku ya Allah, karena Engkau tetap mengasihi,
hapuskanlah
dosaku karena belas kasih-Mu yang besar.
Basuhlah
segala kejahatanku; bersihkanlah aku dari dosaku.
Sebab
kuakui kesalahan-kesalahanku, dosaku selalu kuingat-ingat.
Terhadap
Engkau, terhadap Engkau saja aku berdosa, dan kulakukan apa yang Kauanggap
jahat.
Maka
pantaslah Engkau menghukum aku, adillah keputusan-Mu.
Sesungguhnya,
aku jahat sejak dilahirkan, dan kena dosa sejak dari kandungan.
Engkau
menuntut ketulusan hati; penuhilah batinku dengan hikmat-Mu. (Mzm 51 BIS)
Para malaikat :
Menyanyi KJ 84 Ya Yesus Dikau Kurindukan
Nubuat
A5 (Pencerita 2) : hai
saudara-saudara! Dengarkanlah! Dengarkanlah! Sesungguhnya kedatangan Tuhan
Yesus sudah dikatakan jauh sebelumnya. Para nabi telah menubuatkannya!
Dengarkanlah! Dengarkanlah!
A6 (Anak 4) : Keturunan
Raja Daud seperti pohon yang sudah ditebang. Tetapi sebagaimana dari tunggul
tumbuh tunas baru, demikian pula dari keturunan Daud akan muncul seorang raja.
Kuasa TUHAN akan membimbing dia, menjadikan dia berbudi dan bijaksana, cakap
mengambil keputusan dan melaksanakannya; mengenal kehendak Allah dan takwa
kepada-Nya.
A1 (Pencerita 1) :
Dengarkanlah! Dengarkanlah!
A7 (Anak
5) : Bangsa yang hidup dalam
kegelapan melihat sinar cemerlang. Yang diam dalam bayangan kematian disinari
cahaya terang.
A5 (Pencerita 2) :
Dengarkanlah! Dengarkanlah!
A8 (Anak 6) : Hai penduduk
Sion, bergembiralah! Hai penduduk Yerusalem, bersoraklah! Lihatlah! Rajamu
datang dengan kemenangan! Ia raja adil yang membawa keselamatan. Tetapi penuh
kerendahan hati ia tiba mengendarai keledai, seekor keledai muda.
A1 (Pencerita 1) :
Dengarkanlah! Dengarkanlah!
A9 (Anak 7) : TUHAN berkata, "Hai Betlehem Efrata,
engkau salah satu kota yang terkecil di Yehuda! Tetapi dari engkau akan
Kubangkitkan seorang penguasa untuk Israel yang asal usulnya dari dahulu
kala." (Mi. 5:1 BIS)
A5 (Pencerita 2) :
Dengarkanlah! Dengarkanlah!
A10 (Anak 8) : Maka malaikat
itu berkata kepadanya, "Jangan takut, Maria, sebab engkau berkenan di hati
Allah. Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak, yang harus engkau
beri nama Yesus. (Luk. 1:30-31 BIS)
Para Malaikat :
Menyanyi KJ 94 Hai Kota Mungil Betlehem
Lilin
Dinyalakan (Lampu Padam)
A11 (Anak 9) : Terang!
Terang! Oh Terang! Dimanakah kau gerangan? Dimana cahaya yang megatasi
kegelapan? Dimana pelita yang menerangi jalan?
Para Malaikat :
Menyanyi KJ 92 ”Malam Kudus”
Pemberitaan Firman
A12 (Anak 10) : Tuhan Yesus, tolong kami anak-anak
yang datang kepada-Mu untuk melihat Engkau yang menjadi manusia. Tolong kami! Tolong kami! Amin!
A13 (prajurit 1) : Pengumuman!
Pengumuman! Dengar palakat! Dengar palakat! Kepada seluruh penduduk di
kekaisaran Romawi! Dengarkanlah perintah Yang Mulia Gaius Julius Caesar
Oktavianus Augustus! Untuk kelancaran pemerintahan, maka setiap penduduk harus
mendaftarkan diri kembali ke negeri asalnya dengan tidak ada kecualinya.
Barangsiapa yang melanggar akan dipenjarakan seumur hidupnya. Pengumuman!
Pengumuman! Dengar palakat! Dengar palakat!
A14
(Yusuf) : Maria! Maria! Di manakah kau? Maria! Maria!
A15
(Maria) : Ya! Ya! Ada apa? Kenapa kau memanggilku?
A14 (Yusuf) :
Ada pengumuman dari kaisar, setiap orang harus kembali ke negeri asalnya supaya
dicatat di sana.
A15 (Maria) : Ode Ine! Berarti kita harus pergi ke Betlehem. Yusuf,
jauh sekali! Bagaimana ini, bayi dalam perutku ini tinggal menunggu dia lahir.
A14 (Yusuf) : bagaimanapun, kita tetap harus
pergi. Sebab siapa yang tidak pergi, akan dipenjarakan seumur
hidupnya. Sebaiknya kita siapkan saja
barang-barang seperlunya.
A15 (Maria) :
apa yang kita punya, Yusuf? Tidak ada apa-apa. Hanya kain-kain ini.
A14
(Yusuf) : ya, itu saja
A1 (Pencerita 1) : Yusuf &
Maria berkemas dan berangkat ke Betlehem. Setelah dua 7 hari perjalanan,
barulah mereka tiba di Betlehem. Kota Daud ini sudah penuh dengan manusia yang
juga pulang ke negerinya, karena perintah sensus tersebut. Agaknya Yusuf dan
Maria terlambat sampai di Betlehem sehingga semua tempat penginapan sudah
penuh.
A14
(Yusuf) : (tok.tok.tok.) s’lamat sore!
A16
(Ibu 1) : Sore! Ada yang bisa
dibantu?
A14
(Yusuf) : apa masih ada kamar
kosong?
A16
(Ibu 1) : aduh, sudah penuh.
Tidak ada lagi tempat.
A15 (Maria) : yusuf,
perutku sudah mulai sakit. Rasanya bayi yang di dalam kandunganku ini sudah
bergerak-gerak. Aduh! Aduh! Agaknya sudah mau keluar. Yusuf, cepat! Cari tempat
untuk menginap. Di mana saja. Yang penting ada.
A5 (Pencerita 2) : begitulah seterusnya. Tidak ada tempat
untuk Maria dan Yusuf menginap. Sedangkan hari sudah mulai malam. Apalagi Maria
sudah akan melahirkan.
A14
(Yusuf) : (tok.tok.tok.) s’lamat malam!
A17
(Ibu 2) : malam! Mau cari
kamar ya?
A14
(Yusuf) : iya. Kami mau cari
kamar. Istri saya sudah mau melahirkan ini. Tolong! Lihatlah, dia sudah
kesakitan.
A17
(Ibu 2) : aduh, bagaimana
ee.. sudah penuh penginapan ini. Tidak ada tempat lagi.
A14
(Yusuf) : tolong, ibu! Di mana
saja. Asalkan istri saya dapat melahirkan.
A17
(Ibu 2) : wah, minta maaf,
pak! Sudah tidak ada lagi tempat. Minta maaf sekali.
A15 (Maria) :
yusuf, saya sudah tidak tahan. Yusuf!
A14
(Yusuf) : iya, iya. Kita akan
cari tempat.
A17 (Ibu 2) : eh, anu. Pak, sebenarnya masih
ada tempat yang kosong. Tapi tempatnya bukan kamar. Kalau bapak tidak
keberatan. Ada tempat di belakang rumah.
A14 (Yusuf) : kandang maksud ibu? (menoleh ke Maria) bagaimana Maria?
Boleh?
A15 (Maria) :
aduh! Mana-mana saja, yang penting ada. Saya sudah tak tahan lagi! Cepat!
A17
(Ibu 2) : mari, mari! Sini jalannya. Ayo cepat! Kasihan
istrinya bapak!
A1 (Pencerita 1) : mereka bertiga pergi ke belakang rumah,
ke kandang ternak. Ketika itu kandang sedang kosong, karena semua ternak dibawa
ke padang untuk digembalakan.
A15
(Maria) : (sesampainya di kandang) Yusuf, cepat! Di mana bisa ini? Sudah mau
keluar. Aduh! Aduh!
A14 (Yusuf) : aduh, bagaimana ini? Saya tidak
tahu mau buat apa? Boleh bantu kami, ibu? Tolonglah!
A17 (Ibu
2) : iya, iya. Bapak tunggu
di luar dulu.
A15
(Maria) : (mengerang kesakitan untuk bersalin dibantu oleh ibu ybs)
Bayi :
(menangis)
A17 (Ibu
2) : ode, lucunya. Wah,
laki-laki.
Pak, ini
bayinya. Laki-laki. Sehat dan lucu.
A14
(Yusuf) : oh, t’rimakasih
Tuhan. Kau menyelamatkan ibu dan bayi ini.
Terima kasih ibu! Kalau bukan ibu yang menolong,
saya tidak tahu harus berbuat apa. Sekali lagi terima kasih. Budi baik ibu
takkan akan bisa saya balas.
A17 (Ibu 2) :
oh tidak apa-apa. Saya membantu sebisa saya. Oh ya, anak ini sudah diberi nama?
A14
(Yusuf) : oh sudah, ibu. Kami
sudah memikirkannya.
A17 (Ibu 2) :
kalau boleh tahu, siapa namanya?
A14
(Yusuf) : kami sepakat untuk
memberinnya nama: Yesus.
A17 (Ibu 2) :
wah, nama yang bagus. Nama yang berarti Tuhan menyelamatkan. Selamat, ya! Saya
mau ke dalam dulu.
A5 (Pencerita 2) : demikianlah
kisah kelahiran Yesus. Berasal dari keluarga sederhana, lahir di kandang domba
yang hina. Dibaringkan di palungan. Becek. Kotor. Berbau. Berlalat. Suatu
tanda, bahwa Ia tidak mendapat tempat.
Para
malaikat : menyanyi Marilah
Kita ke Betlehem
Persembahan
A1 (Pencerita 1) : Sesudah Yesus
dilahirkan di kota Betlehem di negeri Yudea, maka beberapa ahli ilmu bintang
dari Timur datang ke Yerusalem..
A18
(Majus 1) : hei, kawan! Coba lihat
di sana. Pakai teropongmu dan lihat ke arah barat!
A19
(Majus 2) : sabar, saya masih
mencarinya!
Oh
benar. Itu yang kita cari. Bintang itu.
A20
(Majus 3) : kalau benar dia itu,
maka menurut peta ini, kira-kira letaknya di Palestina. (berjalan terus)
A19
(Majus 2) : pak, pak, boleh tanya.
Di manakah Anak itu, yang lahir untuk menjadi raja orang
Yahudi?
A21
(bapak 1) : raja? Tidak ada raja
yang baru lahir. Raja kami hanya Herodes.
A18
(Majus 1) : Kami melihat
bintang-Nya terbit di sebelah timur, dan kami datang untuk menyembah Dia.
A21
(bapak 1) : hei, apa kau dengar
raja baru lahir?
A22
(bapak 2) : tidak ada! Bukankah
raja kita hanya herodes? Coba tanya ke tokoh agama sana.
A20
(Majus 3) : pak, boleh tanya? Di
mana raja yang baru lahir?
A23
(ahli kitab) : raja? Baru lahir? Oh,
ya. Ada nubuatnya. Begini dikatakan: Di kota
Betlehem di negeri Yudea. Sebab beginilah ditulis oleh seorang nabi, 'Engkau Betlehem, di negeri Yehuda, engkau
sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara kota-kota utama di Yehuda. Karena
dari engkau akan datang seorang pemimpin yang akan memimpin umat-Ku Israel.
A24
(prajurit 2) : slamat siang!
Bapak-bapak sekalian… bapak-bapak sekalian dipanggil untuk menghadap Herodes. (mereka pergi menghadap Herodes)
Menyanyi
”Kamu
Orang Majus”
A18 (Majus 1) : (sesudah
mencari dan mendapatkan bayi tersebut) oh, inilah raja yang baru dilahirkan
itu… ini emas untuk tuanku Raja.
A19 (Majus 2) : ini kemenyan untuk tuanku Raja
A20 (Majus 3) : ini mur untuk tuanku Raja.
A5 (Pencerita 2) : merekapun memberi persembahan mereka
kepada raja yang baru lahir. Karena itu, marilah kita juga memberi persembahan kepada-Nya.
Para Malaikat : menyanyi KJ 127 Kandang Domba Itu Rumah-Nya
Berdoa
Para malaikat menyanyi KJ 100
Muliakanlah
A1 & A5 (Pencerita 1 & 2) : Imanuel! Imanuel! Semoga Tuhan bersamamu. Semoga Tuhan
Menyertaimu. Tuhan beserta kita. Kini dan selamanya. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar